Dalam dunia bisnis, istilah-istilah seperti “termin pembayaran” (payment terms) dan “down payment” (DP) sering digunakan. Kedua istilah ini memiliki peran penting dalam mengatur aliran kas dan transaksi antara penjual dan pembeli. Namun, perbedaan mendasar antara keduanya harus dipahami dengan baik oleh para pelaku bisnis untuk menghindari kebingungan dan memastikan keberlanjutan operasi bisnis mereka. Disini akan dibahas perbedaan antara termin pembayaran dan down payment serta contoh kasus penggunaan invoice financing sebagai solusi untuk membantu kebutuhan sebuah bisnis.
- Termin Pembayaran (Payment Terms)
Termin pembayaran adalah ketentuan yang mengatur waktu dan cara pembayaran antara penjual dan pembeli. Termin pembayaran mengindikasikan berapa lama pembeli memiliki waktu untuk melunasi faktur atau tagihan setelah barang atau jasa diterima. Biasanya, termin pembayaran dijelaskan dalam bentuk “Net” dengan angka berikutnya, seperti “Net 30” atau “Net 60.” Ini berarti pembeli harus membayar dalam waktu 30 atau 60 hari setelah faktur diterbitkan.
Contoh Termin Pembayaran
Misalkan sebuah perusahaan menjual perangkat lunak kepada pelanggan dengan termin pembayaran “Net 45”. Ini berarti pelanggan harus membayar seluruh tagihan dalam waktu 45 hari setelah menerima perangkat lunak tersebut.
- Down Payment (DP)
Down payment adalah sejumlah uang yang dibayar oleh pembeli kepada penjual di muka sebelum barang atau jasa dikirim atau diberikan sepenuhnya. DP ini berfungsi sebagai jaminan bahwa pembeli serius untuk melakukan transaksi dan membayar sisanya nanti. Besarnya DP dapat bervariasi, tetapi umumnya sekitar 20-50% dari total nilai transaksi.
Contoh Down Payment
Sebuah perusahaan konstruksi menerima pesanan untuk membangun sebuah gedung. Pembeli menyetujui untuk membayar DP sebesar 30% dari total biaya proyek sebelum konstruksi dimulai. Setelah DP dibayarkan, kontraktor mulai bekerja, dan sisa pembayaran akan dilunasi sesuai dengan termin pembayaran yang disepakati setelah proyek selesai.
Contoh Kasus DP 50% dan Keterbatasan Kas
Seringkali, dalam bisnis seperti penjualan perangkat keras mahal atau layanan berat, penjual meminta DP sebesar 50% dari total nilai transaksi sebelum mereka memulai produksi atau layanan. Hal ini dapat menjadi beban keuangan bagi pembeli, terutama jika mereka memiliki keterbatasan kas yang signifikan. Inilah mengapa solusi seperti invoice financing dapat membantu dalam situasi seperti ini.
Baca juga: Taktik Kilat untuk Kendalikan Kas Perusahaan: Mengungkap Rahasia Invoice Financing!
- Solusi dengan Invoice Financing
Invoice financing, adalah solusi keuangan di mana perusahaan dapat menjual tagihan mereka kepada lembaga keuangan atau perusahaan pembiayaan untuk mendapatkan dana tunai lebih awal daripada menunggu termin pembayaran. Dalam contoh kasus DP 50%, pembeli dapat menggunakan invoice financing untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk membayar DP kepada penjual. Setelah proyek atau pesanan selesai, mereka dapat menggunakan dana dari penjualan tersebut untuk melunasi tagihan yang telah mereka jual.
Dengan invoice financing, perusahaan dapat mengelola aliran kas dengan lebih baik, memenuhi persyaratan pembayaran DP, dan memastikan kelancaran operasi bisnis mereka tanpa harus mengalami kesulitan keuangan.
Termin pembayaran (payment terms) dan down payment adalah konsep penting dalam bisnis yang memiliki perbedaan signifikan. Termin pembayaran (payment terms) mengatur jangka waktu pembayaran setelah barang atau jasa diterima, sementara down payment adalah pembayaran di muka yang dilakukan sebelum transaksi dimulai. Bagi perusahaan yang menghadapi keterbatasan kas, solusi seperti invoice financing dapat membantu mereka memenuhi persyaratan DP dan menjaga keberlanjutan bisnis mereka. Memahami perbedaan ini adalah kunci dalam mengelola keuangan bisnis dengan baik.
Dapatkan layanan invoice financing untuk kelancaran arus kas bisnis Anda dengan Asta Gunadhya Finansial dan dapatkan manfaat kemudahannya dengan Asta Gunadhya Finansial disini.