Apa Itu Doom Spending?
Doom Spending, saat Emosi Menguras Dompet Tanpa Disadari. Doom spending adalah istilah yang menggambarkan kebiasaan berbelanja secara impulsif sebagai respons terhadap stres, kecemasan, atau perasaan negatif lainnya. Saat seseorang merasa kewalahan dengan tekanan hidup—seperti masalah pekerjaan, hubungan, atau kondisi global yang tidak pasti—belanja sering kali dijadikan pelarian instan untuk merasa lebih baik.
Namun, kenyataannya, kebiasaan ini justru bisa memperburuk keadaan finansial dan emosional.
Ciri-Ciri Doom Spending:
- Belanja tanpa rencana saat sedang stres atau sedih
- Menyesal setelah melakukan pembelian
- Barang yang dibeli sering kali tidak benar-benar dibutuhkan
- Menjadikan belanja sebagai “hiburan” utama
- Mengandalkan paylater atau kartu kredit untuk impuls belanja
Kenapa Doom Spending Berbahaya?
Walau memberi rasa nyaman sementara, doom spending bisa menyebabkan:
- Keuangan tidak stabil
- Hutang menumpuk
- Kecanduan konsumsi
- Rasa bersalah dan tekanan emosional setelah berbelanja
- Mengganggu tujuan keuangan jangka panjang
Tips Menghindari Doom Spending:
- Kenali Pemicunya
Sadari kapan dan kenapa kamu cenderung berbelanja impulsif. - Tunda Pembelian
Terapkan aturan 24 jam sebelum membeli barang non-prioritas. - Alihkan Emosi
Ganti kebiasaan belanja dengan aktivitas lain yang lebih sehat: olahraga, journaling, ngobrol, atau tidur. - Gunakan Anggaran Khusus Belanja
Tentukan batas maksimal untuk belanja pribadi agar tetap terkendali. - Unfollow atau Mute Akun E-commerce/Sale
Kurangi godaan visual dari promo atau influencer yang bisa memicu keinginan belanja.
Mengelola emosi dan keuangan bukanlah hal yang mudah, tapi sangat mungkin dilakukan. Doom spending mungkin terasa menyenangkan sesaat, namun dampaknya bisa panjang. Mulailah belajar mengenali emosi dan membuat keputusan finansial yang lebih sadar. Dengan kesadaran dan kebiasaan yang tepat, kamu bisa kendalikan uangmu—bukan sebaliknya, jangan sampai uangmu yang bisa mengendalikan kebiasaan-kebiasaan dan karakter kamu.